Jumat, 18 Januari 2013

Produksi

Sasaran Pembelajaran
  • Identifikasi sumber daya kunci yang digunakan untuk produksi.
  •  Identifikasi faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi pabrik.
  • Uraikan bagaimana berbagai faktor mempengaruhi keputusan disain dan tata ruang (layout).
  • Uraikan tugas pokok yang dilibatkan di dalam pengendalian produksi
Proses Produksi : Serangkaian tugas dimana sumberdaya digunakan untuk menghasilkan produk atau jasa.
Struktur Organisasi : Organizational Structure > Allocation of Employees to Various Job Tasks > Firm’s Expenses > Firm’s Earnings > Firm’s Value
Bagaimana Kombinasi Sumberdaya untuk Produksi?
  1. Pos kerja (Work station): Sebuah area dimana satu atau lebih pekerja ditugaskan dlm tugas spesifik
  2. Jalur Produksi (Assembly line): Urutan pos kerja di mana masing-masing pos dirancang untuk mengerjakan  tahapan  spesifik dari proses produksi itu.

Desain:  Struktur dan ukuran Pabrik.
Layout:  Pengaturan peralatan dan permesinan di dalam kantor atau pabrik

Faktor-faktor yang mempengaruhi memilih disain (Factors Affecting Design)
Site Characteristics, Production Process >  Product layout (fixed position layout & flexible manufacturing), Production Line, Desired Production Capacity.

Lima Tugas dalam Pengendalian Produksi
  1. Pembelian Material (Purchasing materials)
  1. Pengendalian Persediaaan (Inventory control)
  1. Routing
  1. Skedul (Scheduling)
  1. Pengendalian Mutu (Quality control)

PENJELASAN
1. Purchasing Materials
  • Seleksi Pemasok.
  • Mendelegasikan produksi ke pemasok
  • Pemberian potongan
2. Inventory Control :: proses pengelolaan persediaan pada tingkat level biaya minimal.
Pengendalian ini meliputi :
  • Materials inventory.
  • Work-in-process inventory.
  • Finished goods inventory.
Materials Inventory
  • Carrying costs : Biaya-biaya pemeliharaan persediaan.
  • Order costs : Biaya-biaya yang dilibatkan dalam penempatan pesanan.
  • Just-in-time (JIT) system : Mengurangi persediaan dengan frekuensi pesanan persediaan.
  • Materials requirements planning (MRP) : Memastikan material ada tersedia ketika diperlukan.
3.       Routing Process
.Hadirkan urutan tugas yang diperlukan  untuk melengkapi produksi suatu produk.
.Ada suatu kebutuhan ke pada waktu tertentu meninjau ulang untuk menentukan jika hal-hal dapat ditingkatkan
4.       Scheduling
Production Schedule: Sebuah rencana waktu dan volume tugas produksi.
Techniques used in scheduling:
  • Gantt chart : Memperkirakan waktu untuk masing-masing tugas dalam proses produksi.
  • PERT chart : Skedul tugas-tugas untuk mengurangi kelambatan dalam proses produksi.
5.       Quality Control
  • Proses penentuan apakah kualitas sebuah produk atas jasa memenuhi tingkatan mutu
  • Identifikasi peningkatan yang mungkin diutuhkan dalam proses produksi

Struktur Organisasi


SASARAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan bagaimana sebuah struktur organisasi boleh digunakan oleh perusahaan untuk mencapai rencana starategisnya.
Mengidentifikasi metode-metode yang dapat digunakan untuk tugas-tugas departemenlisasi.

Struktur Organisasi (Organizational Structure)
Mengindentifikasikan tanggung jawab bagi masing-masing jabatan pekerjaan dan hubungan antara jabatan-jabatan itu sendiri. Struktur organisasi perusahaan dapat digambarkan dengan Organizational Chart
Bagan Organisasi (Organizational Chart): sebuah diagram yang menunjukkan interaksi diantara tanggungjawab pekerja.
Alur Perintah (Chain of Command): mengindentifikasi posisi pekerjaan, kepada siapa karyawan bertanggung jawab

Dewan Direksi (Board of Directors): Beberapa orang eksekutif yang bertanggung jawab untuk memonitor kegiatan presiden perusahaan dan para manajer tingkat tinggi lainnya.

Jenis-jenis anggota Dewan:  
  • Anggota dari dalam ; CEO.
  • Anggota dari luar ; Manajer tingkat tinggi-Firma lain.

Elemen-elemen Stuktur Organizational
.Organizational height
.Centralization versus decentralization
.Line versus staff positions
.Alternative structures
.Departmentalization

Jangkauan Pengawasan
  • Manajemen menentukan rentang kendali (span of control).
  • Jika menyelenggarakan tugas serupa adalah mungkin dipekerjakan suatu jenjang pengawasan lebar

Sentralisasi vs Desentalisasi

Sentralisasi
         Banyak kontrol.
         Hanya manajer berpengalaman yang membuat keputusan.
         Bagus untuk sebuah perusahaan yang memiliki permasalahan keuangan.
Desentralisasi
         Mengurangi biaya operasional.
         Pengambilan keputusan yang cepat.
         Memotivasi pekerja.

Struktur yang Mengijinkan Lebih Input Pekerja
1)    Matrix Organization
Interaksi diantara anega bagian perusahaan untuk memfokuskan pada proyek tertentu.
Keuntungan:
         Gabungan bakat dan ketrampilan.
         Keikutsertaan dalam pengambilan keputusan.
         Kepuasan karyawan lebih besar.
Kerugian:
         Potensial ketiadaan tanggung-jawab.
         Waktu yang digunakan untuk mengambil bagian  dalam proyek mengurangi waktu untuk tugas normal.
         Karyawan mempunyai dua bos.
2)    Intrapreneurship
Pekerja ditugaskan untuk menciptakan gagasan seolah-olah dia wirausahawan.
Keuntungan: Timbulnya pemikiran inovatif.
Kerugian: Menarik karyawan menjauh dari tugas normal.

Struktur Organisasi Informal: Jaringan komunikasi informal diantara pekerja perusahaan.
Keuntungan:
         Pekerja belajar dari panutan.
         Mengurangi keterlibatan manajerial.
Kerugian:
         Karyawan memperoleh informasi tidak benar atau salah.
         Informasi tidak benar dapat berdampak kurang baik buat moral pekerja.

Departementalisasi: penciptaan departemen yang akan medapatkan penugasan.
Organisasi dapat didepartemenlisasi:
          Per fungsi (By function)
          Per produk (By product)
          Per lokasi (By location)
          Per pelanggan (By customer)