Jumat, 22 September 2017

Manajemen Produksi

A.      Definisi Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat keputusan-keputusan yang berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

B.       Aspek-aspek Manajemen Produksi
Aspek-aspek manajemen produksi meliputi ;
1.        Perencanaan produksi
Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan produksi:
1)        Jenis barang yang diproduksi
2)        Kualitas barang
3)        Jumlah barang
4)        Bahan baku
5)        Pengendalian produksi
2.        Pengendalian produksi
Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya seoptimal mungkin.
Adapun kegiatan yang dilakukan antara lain :
1)        Menyusun perencanaan
2)        Membuat penjadwalan kerja
3)        Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.
3.        Pengawasan produksi
Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya meliputi :
1)        Menetapkan kualitas
2)        Menetapkan standar barang
3)        Pelaksanaan prouksi yang tepat waktu

C.      Perkembangan Manajemen Produksi
Manajemen produksi berkembang pesat karena adanya faktor :
1.        Adanya pembagian kerja (division of labour) dan spesialisasi
Agar produksi efektif dan efisien, produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengolahan yang baik, dan akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi.
2.        Revolusi Industri
Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin. Revolusi itu merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa. Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan perdagangannya, sedangkan pengusaha kecil dengan peralatan kerja yang masih kuno, menjadi terdesak.
Perkembangan revolusi industri terlihat pada :
a.         Bertambahnya penggunaan mesin
b.        Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,
c.         Pembangunan jalan kereta api, alat transportasi, dan komunikasi.
d.        Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan.
       Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan kegiatan pemasaran.
3.        Perkembangan alat dan tekhnologi yang mencakup penggunaan computer
Sehingga pada banyak hal manajer produsi mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam bisnisnya.
4.        Perkembangan ilmu dan metode kerja yang mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia, dan model keputusan.
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :
a.         Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang berlaku
b.        Pengamatan terhadap metode kerja melalui pengukuran dan analisis ilmiah
c.         Pelatihan pekerja dengan metode baru
d.        Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaan atas proses kerja.

D.      Proses Produksi
Prose produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola keseluruhan kegiatan produksi tersebut.
Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:
Proses Operasi /Produksi adalah serangkaian metode dan teknologi yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa.
Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut perbedaan dalam proses-proses operasinya. Barang-barang produk berdasarkan apakah proses operasinya mengkombinasikan sumber daya atau dipecah menjadi beberapa bagian komponen. Kita dapat menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak dengan pelanggan yang dibutuhkan.
Proses Pabrikasi Barang : Proses Analitis vs Sintetis
Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses transformasi.
b.        Proses analitis: proses produksi yang menguraikan sumber-sumber daya menjadi komponen untuk menciptakan produk-produk jadi.
c.         Produksi sintetis : proses produksi yang mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk memproduksi suatu barang jadi.
Proses jasa : Tingkat kontak dengan pelanggan. Satu cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.
d.        Proses kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen menerima jasa sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa transportasi.
e.         Proses kontak rendah: tingkat kontak antara jasa dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa. Misalnya penyetoran  giro di bank, nasabah tidak mengikuti proses perbankannya.
Dapat pula ditinjau dalam segi:
Kelangsungan hidup
1)        Produksi terus-menerus (Continous Production)
Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan produk yang standar (massal).
2)        Produksi yang terputus-putus (Intermitten Production)
Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-menerus dilakukan sesuai tuntutan produk yang akan dihasilakan.
Teknik
a.         Proses Ekstraktif   proses pengambilan langsung dari alam seperti kayu, perikanan, pertambangan.
b.        Proses Analitis : Proses memisahkan bahan-bahan seperti minyak mentah menjadi minyak bersih.
c.         Proses Pengubahan : Proses perubahan bentuk seperti alat-alat rumah tangga.
d.        Proses Sintetis : Proses mencampur dengan unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.

E.   Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
       Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil, dibedakan menjadi :
a.         Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
b.        Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
c.         Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti.
d.        Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.

Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab keputusan Utama, yaitu :
1)        Proses
2)        Kapasitas
3)        Persediaan
4)        Tenaga Kerja

5)        Mutu/Kualitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar